Pages

Mungkin Sudah Dekat

Thursday 29 May 2014

Akhir-akhir ini aku merasa sangat lemah, sangat takut meninggalkan dunia ini, terlalu banyak dosa yang telah kuperbuat, masih terlalu kotor hati ini, masih ingin memperbaiki diriku, aku masih merasa belum pantas berjumpa dengan-Mu Tuhan. Tolong berikan aku waktu untuk memperbaiki diriku, menebus segala kesalahanku, membayar segala hutang janjiku, bertanggung jawab atas segala tutur kata yang telah kuucap. Hamba masih terlalu takut Tuhan....
Hamba sadar sedetikpun tak mungkin dapat mengundurkan jadwalku bertanggungjawab dihadapan-Mu, hamba memohon ampun padamu Tuhan atas segala kekotoran hatiku slama ini,.
Tuhan ..... kalopun sudah waktunya ijinkan aku pergi menghadap-Mu tanpa harus merepotkan orang-orang yang aku sayangi.

Ingatlah Bahwa JANJI adalah HUTANG

Hari ini aku diingatan kembali sama Tuhan, bahwa dia adalah seseorang yang tak sanggup dipercaya kata-katanya, hampir tidak ada janji yang telah ia penuhi untukku. sungguh aku tak memintanya. aku hanya ingin melihat bahwa kau mampu memenuhi setiap kata-katamu, bahwa kau memang lelaki hebat yang sangat aku cintai selama ini, bahwa kau memang sosok pria tangguh yang sanggup aku jadikan sebagai imamku. tapi sudahlah, perlahan waktu mulai menjawabnya dan mulai membisikan tentang kenyataan padaku, bahwa kau tidak seperti itu.

"MENIKAH" kata terindah yang pernah aku impikan bersamamu, pernah kita rancang bersama, dan pernah kita khayalkan bersama. Tapi kini sedikitpun tak berbekas. Luka yang telah kau goreskan padaku memang sangat menyakitkan tapi luka yang kau torehkan untuk beliau jauh lebih membuatku terluka. Sebegitu mudahnyakah janji terlupakan? sebegitu tak bermaknakah sebuah janji bagimu??

Tapi sungguh janji adalah sebuah hutang, kelak kita akan dimintai pertanggungjawabannya dari apa yang telah kita janjikan, aku mungkin belum bisa memenuhi janjiku pada beliau untuk membuat beliau tersenyum melihat aku bersanding denganmu, tapi aku akan berusaha membayar janjiku dengan berusaha sekuat tenaga membuat beliau tersenyum mesti dengan cara yang lain, aku berharap itu dapat menebus janjiku pada beliau, dan mampu menyamarkan goresan luka yang kau torehkan di hati beliau.